Aku nantikan hari itu, saat fotoku dan fotomu berada dalam buku yang sama. Buku pernikahan kita yang akan dengan bangga kita tunjukan pada dunia, jika cinta kita benar-benar nyata. Bukan hanya sekedar janji atau rayuan gombal. Karena cinta butuh bukti, bukan hanya sekedar janji yang menjadi alasan untuk menunggu pergi.
Aku nantikan hari itu, saat aku meminta izin pada ayah dan ibuku. Berterima kasih atas kasih sayang yang mereka berikan selama ini dan belum sempat terbalas. Meminta maaf, karena belum membuat mereka berdua bahagia dan bangga. Sampai tiba saatnya aku meminta restu dan memilihmu menjadi imam dalam hidupku.
Kamu yang
nanti akan menjabat tangan ayahku dengan erat, yakinkan lah beliau jika
kau bisa menggantikan perannya dengan baik. Tegur dan bimbing aku dengan
semestinya tanpa menyakiti hati yang sebenarnya sangat rapuh. Tapi jika
kau bisa mendapatkannya dan membuatnya jatuh hati, ia akan lebih kuat
dan tegar dibandingkan karang.

Amiiin
BalasHapus